Arsip: asi lancar, agar asi lancar, tips asi lancar dan banyak, supaya asi lancar dan banyak, cara asi lancar, agar asi lancar dan kental, asi lancar setelah melahirkan, asi lancar dan banyak, asi lancar saat melahirkan, asi lancar sampai 2 tahun
Gundukan payudara tersusun atas jaringan ikat, kelenjar air
susu, dan jaringan lemak. Diantara ketiga jaringan penyusun payudara, jaringan
lemak merupakan komposisi paling dominan “penyangga” payudara. Hal inilah yang
menentukan ukuran payudara seorang wanita. Walaupun demikian, besar-kecilnya
payudara tidak menentukan banyak-sedikitnya produksi ASI. Sebab penghasil utama
ASI adalah kelenjar air susu, bukan jaringan lemak.
Ketika seorang ibu melahirkan, secara alami jaringan lemak
dalam payudaranya menyusut, berganti dengan jaringan air susu yang jumlahnya
melonjak beratus kali lipat. Akibatnya, payudara ibu membesar, bahkan lebih
besar daripada ukuran terbesar payudaranya ketika sedang hamil sekalipun.
Agar mudah dibayangkan, biasanya payudara ibu ketika melahirkan
meningkat 750 gr. Perubahan besar ini merupakan hasil kerja dari hormone estrogen
dan progesterone. Selain memacu jumlah pertumbuhan jaringan susu, hormone tersebut
juga memperbesar lubang saluran-saluran air susu, agar ASI dapat mengalir lancar.
Jaringan air susu ini bercabang-cabang ribuan hingga ke
daerah sekitar dada. Di setiap daerah hilir saluran air susu itu terdapat
dompolan bulatan super kecil, yang menjadi pusat produksi ASI. Dari pusat
produksi ASI inilah , ASI kemudian dialirkan menuju puting susu.
Sebelum diperlukan, ASI akan dikumpulkan terlebih dahulu
dalam jaringan khusus penampung ASI yaitu di daerah puncak payudara sekitar
bulatan hitam yang mengelilingi putting susu. Jadi, begitu ASI diperlukan ,
stoknya sudah siap disekitar putting susu.
Produksi ASI biasanya sudah optimal 72 jam setelah ibu
melahirkan. Selama beberapa hari ini, tubuh ibu berpacu memproduksi ASI karena
didorong hormone prolactin. Hormon ini sudah ada dalam tubuh sejak seorang
perempuan hamil, tetapi belum aktif bekerja karena kendali tugas utama
mempersiapkan bayi dan ASI masih didominasi oleh hormone estrogen dan progesterone.
Setelah ibu melahirkan, hormone prolactin mengambil alih tugas utama
memproduksi ASI.
Jumlah hormone prolactin tidak akan surut selama menyusui,
sehingga produksi ASI terus mengalir. Proses bayi menyusu akan semakin
meningkatkan produksi hormone oksitosin, yang telah ada sejak masa kehamilan. Hormon
oksitosin ini bekerja otomatis menghasilkan efek kontraksi terhadap sel-sel
halus dalam payudara, sehingga air susu di pusat produksi ASI terpompa menuju
jaringan penampung ASI dan siap diisap oleh bayi.
Pada awal menyusui, beberapa ibu mungkin harus menunggu agak
lama agar ASI-nya bisa keluar dengan sempurna. Namun, hal ini mudah diatasi
dengan mempersiapkan diri sepenuh hati setiap kali menyusui, selain –tentu saja-
dengan memperhatikan komposisi nutrisi dan kecukupan porsi makan.
Lambatnya reflex akibat kurang siap menyusui biasanya dapat diamati dari akibat yang muncul ketika bayi baru mulai menyusu, yakni rasa nyeri, perih, ngilu, dan sakit pada payudara. Reflex menyusui yang sudah bekerja baik akan mengalirkan ASI seketika pada saat bayi mengisap putting susu ibunya. Bahkan , ASI akan menetes keluar dari putting susu jika terlalu lama tidak diisap oleh bayi.
Lambatnya reflex akibat kurang siap menyusui biasanya dapat diamati dari akibat yang muncul ketika bayi baru mulai menyusu, yakni rasa nyeri, perih, ngilu, dan sakit pada payudara. Reflex menyusui yang sudah bekerja baik akan mengalirkan ASI seketika pada saat bayi mengisap putting susu ibunya. Bahkan , ASI akan menetes keluar dari putting susu jika terlalu lama tidak diisap oleh bayi.
Pada minggu pertama menyusui, mungkin saja seorang ibu
merasakan kram atau kejang di daerah perut. Namun hal ini wajar dan tak perlu
dikhawatirkan. Karena efek kontraksi dari hormone oksitosin mampu memompa air
susu mengalir menuju putting susu dan merangsang otot dinding Rahim mengerut.
Semakin intensif proses menyusui bayi, semakin sering pula
proses pengerutan rahim terjadi. Rahim ibu pun semakin cepat kembali ke bentuk
semula seperti ketika belum hamil. Kejang atau kram perut ketika menyusui di
minggu pertama akan reda setelah seminggu menyusui.
0 Response to "4 Cara Alami Ini Bisa Membuat ASI Anda Keluar Lancar, Banyak dan Berkualitas"
Posting Komentar