Kecukupan porsi ASI dan kekayaan kandungan nutrisinya sangat mempengaruhi tumbuh-kembang bayi. Hal ini tercermin pada pertumbuhan fisik bayi, yakni berat dan panjang badannya.
ASI yang diperoleh bayi dalam porsi cukup dan memiliki kandungan nutrisi terjaga, sangat mempengauhi pertumbuhan otaknya. Hal ini terlihat dari hasil pengukuran lingkaran kepala dan perkembangan penguasaan keterampilan motoriknya.
Pada masa 3 bulan pertama (usia 0-3 bulan) , bayi mengalami pertambahan berat badan 150-250 gr/minggu. Memasuki triwulan ke-2 (usia 3-6 bulan), pertambahan berat bayi menjadi 500-600 gr/bulan.
Angka hasil pengukuran lingkar kepala menunjukkan perkembangan otak, yang memberikan gambaran dasar potensi fisik kecerdasan anak kita kelak.
Jika hasil pengukuran menunjukkan angka dibawah batas sehat, apalagi terjadi dalam 3 bulan berturut-turut, segera diupayakan agar bayi memiliki berat, panjang badan, dan lingkar kepala sehat.
Guna mengatasi masalah ini, beberapa ahli menasehatkan agar memberikan MP-ASI segera kepada bayi untuk mngejar ketertinggalan status kesehatannya. Artinya, bayi dalam masa ASI eksklusif sudah diberi makanan selain ASI.
Padahal bayi dalam masa ASI eksklusif sebaiknya tidak diberikan MP-ASI , agar organ cernanya tidak bekerja keras. Karena itu, tanggung jawab tumbuh-kembang bayi sepenuhnya ada pada ibunya. Melimpah atau tidaknya ASI (sehingga bayi terjamin mendapatkan ASI dalam porsi cukup), serta maksimal tidaknya kandungan nutrisi ASI-nya, menjadi tanggung-jawab orang tua.
Agar Ibu menyusui dapat mengemban tanggung jawab ini dengan baik, dirinya perlu menata kembali pola makannya. Dukungan keluarga - terutama suami - sangat diperlukan agar upaya ini dapat dijalani dengan baik. Makanan Ibu menyusui secara umum harus lengkap, terdiri atas buah, sayuran, nasi, atau penggantinya, lauk-pauk (hewanidan/nabati), serta cukup asupan cairan. Cairan bisa berasal dari air minum, kuah sayur, jus buah, maupun buah potong atau salad buah/sayuran.
Usahakan makan beragam buah-buahan dan sayuran dengan porsi sama banyak dengan makanan non-buah dan non-sayur. Pola makan ini mendukung produksi ASI deras dan bergizi.
0 Response to "Pentingnya Manajemen ASI : NUTRISI UNTUK BAYI "
Posting Komentar