Masa & Jangka Waktu Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi

Hai bunda...! Sebelum kita bicara lebih jauh tentang Masa & Jangka Waktu Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi, nih awal - awal saya menyentuh dunia blog setelah vakum hampir 7 tahun karena urus suami dan baby. Sekarang ada waktu sedikit longgar nih. Kita coba sharing - sharing aja ya. Yaaa, sharing tapi yang bisa diterapkan dalam keseharian kita. Mudah2an sih sedikit ulasan dan coretan - coretan pengalaman saya selama menjadi ibu muda, bisa bermanfaat bagi sesama.

Berbicara tentang ASI Eksklusif. Kan sekarang sedang digaungkan oleh pihak manapun tentang ASI Eksklusif ya? Nah, akan sangat rugi saat saya ketinggalan ga iikut membahas masalah penting ini.

Jangka Waktu Pemberian ASI Eksklusif

Pada dasarnya, susu yang diperlukan bayi hanyalah ASI (Air Susu Ibu) dan bukan susu lain (seperti susu sapi, susu kerbau, susu kambing, susu kedelai, susu beras atau bahkan susu almond). Ketika bayi lahir, ASI menjadi makanan utamanya karena mengandung sejumlah cairan dan nutrisi alami yang mudah dicerna dan sangat diperlukan oleh bayi jika sesuai takaran paling tepat untuk kebutuhan bayi. ASI seyogyanya terus diberikan kepada bayi hingga usia 2 tahun atau lebih. 
 

Masa & Jangka Waktu Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi selama 6 bulan pertama ini termasuk kategori wajib. Bayi harus dan wajib hanya diberikan ASI. Inilah yang disebut sebagai ASI eksklusif. Menurut Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO, World Health Organization), definisi ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja kepada bayi, tanpa tambahan makanan dan minuman lain. 

Jadi, selama masa ASI eksklusif, bayi tidak diperbolehkan mengonsumsi air putih, jus buah maupun buah segar, madu, bubur, makanan dan minuman lain apapun. Ketika berusia 6 bulan pertama, system pencernaan belum tumbuh sempurna. Sehingga bayi belum siap dan belum mampu mencerna dengan baik makanan – minuman selain ASI. Setelah berusia 2 tahun, tubuh anak secara alami tidak lagi memproduksi enzim cerna susu. Sehingga mulai diperbolehkan untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung serat tinggi dan protein lainnya.

Balita (anak berusia kurang dari 5 tahun) sebaiknya tidak mengonsumsi susu sapi karena memberatkan fungsi cernanya. Untuk mencukupi kebutuhan nutrisi, anak bisa mendapatkannya dari beragam jenis makanan bergizi dengan porsi yang cukup.
 

(Disadur dari buku karangan Wied Harry Apriadji)

Tweet

Subscribe to receive free email updates: